Anchor text yang pakai keyword berapa %mas?
Yang naked URL berapa %?
Yang generic berapa %mas?
Too much questions about this topic. Dan pada akhirnya malah membuat kita gak action, diem di tempat nunggu jawaban pasti.
Lantas, sebenernya kenapa sih kita nggak perlu capek-capek buat mikirin takaran dari anchor text? Jawabannya karena memang mau pakai anchor text keyword semua sebenarnya aman-aman saja, dengan catatan sumber backlink yang kita gunakan memang baik.
Saya bicara ini bukan hanya sekadar omong kosong, semua disertai dengan hasil research dan study case.
Research pertama kita bisa lihat pada web-web yang di kontes SEO-kan, mereka akan selalu menggunakan anchor text yang sama, apa mereka terkena penalti akibat hal tersebut? fakta di lapangan menyebutkan bahwa malah mereka page 1. Kalau tidak percaya, silahkan cek dan pantau kontes-kontes SEO yang saat ini berjalan.
Research kedua bisa selain menyangkut anchor text, juga menyangkut masalah sitewide link (backlink di sidebar, footer, header, dsb). Kita tahu bahwa beberapa theme wordpress yang gratis dibagian footer seringkali terdapat tulisan “Proudly powered by WordPress”, dan tentunya memberikan backlink ke wordpress.org. Dan pertanyaanya, dengan begitu banyak link yang menggunakan anchor text “WordPress” dan berjenis sitewide links? Apa wordpress.org terkena penalti Google? Jawabannya tidak!
Research selanjutnya adalah yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan digital, mereka rata-rata melakukan SEO dengan blog placement (membeli link ke blogger-blogger). Dan saya sebagai salah seorang yang selalu di hubungi mereka cukup paham bahwa mereka menggunakan anchor text yang gitu-gitu aja. Tapi coba lihat ranking mereka saat ini di Google…
Saya pernah membaca di sebuah web bule yang mengatakan bahwa “anchor text” adalah sinyal yang kita berikan kepada Google. Dalam artian kita memberitahu bahwa halaman tersebut relevan untuk kata kunci tersebut. SEO (off-page) = manipulasi link, dan yang perlu dicatat dalam hal ini, banyak situs yang melakukan anchor text yang sama namun aman karena teknik manipulasi mereka berjalan dengan baik. Namun disisi lain, rata-rata pemain SEO di Indonesia ini memanglah bukan manipulator yang baik, sumber backlink dari backlink comment dan sejenisnya, jadi pantas saja jika terkena penalti.
Sebuah case study saya pada blog pribadi saya www.mastahseo.com juga bisa menunjukkan bahwa “anchor text” bisa merubah segalanya.
Bagaimana saya bisa berada di halaman pertaman Google (bahkan #1) dengan keyowrd “aku blogger” tanpa adanya title, meta description, dan artikel yang mengandung keyword tersebut?
Jawabannya sederhananya adalah karena saya mendapatkan backlink dari www.nichealeia.com dengan anchor text Aku Blogger (FYI: saya adalah admin dari akun twitter @akublogger, dan pemilik blog diatas adalah followers akun tersebut).
Ini hanya sebuah gambaran kecil dari sekian banyak contoh mengapa kita tidak perlu memusingkan dengan takaran anchor text. Segala sesuatunya bergantung pada kualitas backlink yang kita gunakan, jangan karena nila setitik, rusak susu sebelagga. Jangan karena ada 1 kesalahan seseorang dalam melakukan backlinking, anchor text jadi disalahin, harus ada penelitian yang mendalam sebelum membuat kesimpulan.
Terakhir, dan seperti biasa…
Do SEO with your logic, cause SEO is about algorithm.
artikel yang bagus mas
aku juga ga terlalu memusingkan anchor text
Artikel mengenai tips seo yg ditulis oleh mas airul benar benar terasa alami dan berdasarkan pengalaman sendiri. Saya sangat suka tulisannya. Berbeda dengan beberapa blog tips seo indo yang sekedar menerjemahkan tips seo dari blog luar tanpa mengaplikasikannya, benar benar terasa berbeda sekali penyampainnya.
Terus menulis mas, artikelnya selalu dinanti 😀
Semoga bermanfaat mas 🙂
Nambah ilmu SEO lagi nih mas. InsyaAllah berguna. Makasih mas
nice mas
Bacaan bagus ini heheh
Saya juga praktek seperti itu tidak memusingkan ancor text, apa lagi kalau ketemu kw2 yang turunan nya sedikit, mau ga mau pakai ancor text yg itu2 lagi tp dgn sumber berbeda.. tp apa aman ga ya? Hehehe
nice banget mas 😀 artikel2nya selalu bermafaat dan nambah ilmu terus 😀
Kang, boleh tau kenapa banyak postingan pakai short url(homepage), apa itu salah satu link building yang akang terapkan.
Itu di set manual atau plugin (plugin apa).
Betul sekali, jangan khawatir dan jangan pusing-pusing hanya karena memikirkan anchor text, akan tetapi kualitas backlink yang didapat dan yang ditanam dalam sebuah anhor text tersebut.
Trima kasih kang Airul. Tulisan ini banyak merubah mindset saya tentang anchot text backlink. Teori dari mas Airul sangat sesuai dgn pengalaman saya, yg selama ini blum saya sadari..
Mas Airul, utk internal link antar artikel dalam 1 web… apakah anchor text nya lebih baik bervariasi, atau konsisten spt wikipedia
Inti yang saya ambil dari artikel diatas; mo anchor text kek gimana, yang penting sumber backlinknya harus berkualitas. Quality link intinya mah..
Kalau ada kesalahan mohon dikoreksi mas Airul.
Terima kasih.
Mas website nichealeia,com itu kan ip server nya blogger. Sedangkan web mastahseo juga mendapatkan backlink dari ip blogger dr domain lainnya sama seperti nichealeia,com tp menggapa effecr backlink nya begitu besar terhadap website airulaltarf,com terhadap kw aku blogger?
Saya jujur blm paham dengan inti pertanyaan ini, tapi coba mencerna.
Gak ada kaitannya IP server blogger atau sebagainya.
Teori2 SEO seputar anchor text dari luar memang seperti itu mas. Seperti halnya beragam jenis backlink checker tool yang selalu menunjukkan porsi anchor text dengan % untuk tiap2 anchor text. Secara teori, menggunakan anchor text yang beragam itu sebagai bentuk manipulasi agar lebih natural dari deteksi robot Google. Soalnya secara logika, gak mungkin semua orang yang merekomendasikan sebuah situs dengan 1 anchor text yang sama. Oleh karena itulah secara teori, banyak mastah-mastah blogger yang menjelaskan porsi anchor text dengan exact keyword berapa persen, naked url berapa persen, dan lain-lain.
Ya, mereka hanya menjelaskan berdasarkan teori yang ada..
Tetapi, pada kenyataannya. Seperti yang mas Airul jelaskan pada artikel ini, ACTION dan Pengalaman itu lebih membuktikan dan bisa menepis teori yang ada.
Aku blogger tak follow mas..
Follback ya kakak ??
Memang pertanyaan ini sering baget di ajukan oleh pemula, apa lagi yang blognya gak nongol2 di google… Hehehe
Padahal kesalahannya bukan di anchor text tapi di konten nya…
Makasih atas ilmu baru ini gan…
Salam kenal… Bloger aceh…
bagus sekali. saya kmren agak takut karena nantik bisa menyebabkan pinalti soalnya.. jd saya baca2 referensi dari sini lumayan membantu ^_^
Dari semua tips SEO yang pernah saya baca, mastahSEO paling mudah dipahami. Jadi blogger amatir kayak saya bisa ngerti bahasanya..hehe.. makasih ya kak
Ternyata kegundahan saya selama ini bisa terjawab.
Hal mendasar seperti takaran anchor text ini awalnya membuat bingung, karena terlalu di porsir.
Makasih mas untuk artikelnya
Jujur, saya penulis yang asal nulis di blog
Setelah baca-baca di blog mastahseo dan mas vatih, baru mulai mengikuti nulis blog yang SEO
Keep share ilmu bermanfaatnya mas arul 🙂
Dapat ilmu baru lagi nih, makasih ya mas Airul.