Ah… mas Airul ini becanda pasti.
Enggak, saya gak becanda. Saya serius.
Tapi, sebelum saya lanjut lebih jauh. Dan sebelum saya digebukin banyak orang karena click bait. Saya mau kasih disclaimer terlebih dahulu.
Tulisan ini saya tulis khusus untuk para pebisnis, bukan publisher AdSense dan sejenisnya. Tapi saya juga gak ngelarang buat membaca, silahkan saja, siapa tahu 1-2 tahun ke depan bisa berguna.
Sudah cukup jelas? sip!
Sekarang, izinkan saya cerita-cerita dikit terlebih dahulu.
Saya mulai terjun ke dunia SEO sejak tahun 2011, di era ini saya akan menyebut diri saya sebagai “Praktisi SEO Jalanan”. Kenapa begitu? Karena ya saya cuma bisa basic SEO aja, gak ngerti musti ngapain dengan skill yang saya punya ini.
Paling cuma mainan AdSense sama Affiliate. Udah.
Ibarat orang yang punya bakat main bola, tapi belum join klub profesional.
Jadi, apa yang saya butuh saat itu adalah mentor dan pengalaman.
Sampai pada akhirnya pada tahun 2015 saya mendapatkan sebuah email dari perusahaan bisnis asal Singapura bernama Solidiance. Intinya, saya ditawari sebuah pekerjaan oleh mereka.
Saat itu, banyak pertanyaan yang datang ke saya, “kok mau sih kerja di agency?”.
Bro, buat yang dulu tanya-tanya, tak kasih tahu ya sekarang. Catet ini baik-baik. Soldiance itu bukan agency, Solidiance itu perusahaan yang bergerak di bidang konsultan bisnis dan manajemen. Jadi tugas saya disana adalah untuk membantu perusahaan ini dapet klien baru dari SEO, bukan bantuin klien mereka untuk urusan SEO.
Singkatnya, dari perusahaan inilah saya belajar banyak hal. Karena lingkungan saya berubah total. Orang-orang ngomongnya udah bisnis, bisnis dan bisnis.
Satu hal yang nancep di kepala saya sampai hari ini adalah untuk menjadi seorang pebisnis, kamu gak perlu jago SEO, kamu cukup ngerti aja dikit-dikit soal SEO. Buktinya, saya kerja disana juga dibayar sama orang yang gak ngerti SEO. Duaarrr!!
Kita lanjut cerita lagi ya…
Awal Tahun 2017, saya yang sebelumnya adalah seorang SEO Specialist, tiba-tiba dipercaya jadi seorang SEO Lead. Sebuah tantangan yang menurut saya sangat menarik. Wajar saja, usia saya waktu itu masih 23 tahun, saya cuma orang dari kota kecil di ujung barat Jawa Timur, yakni Magetan. Terlebih lagi, saya ini cuma lulusan SMA, staff saya sarjana dan calon sarjana.
Tapi bukan Airul kalau minder. Hajar aja terus. Sebuah kesempatan tak datang dua kali.
Dan dari situlah awal mulai saya beneran sedikit mundur dari urusan teknis dan mulai belajar soal bisnis. Wajar aja, tugas teknis seorang SEO Lead di perusahaan tidaklah banyak, cuma diskusi, meeting, diskusi, meeting. Jadi saya mulailah mencari kesibukan diluar, untungnya oran-orang di perusahaan gak melarang saya (karena itu udah jadi salah satu perjanjian awal).
Itu sedikit cerita saja, awal mula kenapa saya mulai beralih dari orang yang biasa ngerjain SEO ke orang yang memanfaatkan SEO. Terdengar serupa, tapi memang gak sama.
Seperti yang saya sebutkan diatas, seorang pebisnis gak harus paham secara mendalam mengenai SEO, gak perlu jadi pakar di bidang SEO, cukup ngerti-ngerti dikit biar bisa merancang strategi atau membentuk sebuah tim untuk menangani hal tersebut.
Oleh sebab itu, di awal sudah saya sebutkan kenapa ini tulisan cuma cocok untuk orang yang punya mindset pebisnis.
Pertanyaannya sekarang adalah “Gimana cara melakukan SEO tanpa melakukan SEO?”.
Ada banyak cara, tapi disini saya akan membagikan satu cara efektif yang bisa kita lakukan. Dan jawaban sederhananya adalah dengan membuat kontes.
Iya, bisa kontes review atau bisa juga kontes SEO.
Mari kita lihat berapa banyak perusahaan besar yang melakukan hal tersebut. Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, sepengetahuan saya melakukan strategi ini untuk urusan SEO.
Kalau masih menarik, mari lanjut membaca lagi.
Ada yang familiar dengan brand tersebut? Jika iya, saya mau ngaku. Itu salah satu brand yang pernah saya kelola. Dan buat yang belum tahu, Discoffeery merupakan salah satu brand yang menjual produk “Green Coffee” dan pernah sangat booming pada masanya (2015 – 2017).
Sayangnya trend “green coffee” sendiri mulai menurun pada tahun 2017, akhirnya saya memutuskan untuk mengarsipkan brand tersebut dan membangun brand lain yang lebih “evergreen”. Kapan-kapan saya bocorin kalau emang saya lagi khilaf.
Kita lanjut lagi…
Brand yang saya sebut diatas, mampu menghasilkan:
- Penjualan sebanyak 100 – 150 pcs / hari
- Omzet 1.6 M / dalam 6 bulan
HANYA DENGAN MODAL tidak lebih dari 10 juta untuk mengadakan sebuah kontes SEO.
Silahkan ketik “Discoffeery” di Google, dan lihat berapa banyak review mengenai hal tersebut.
Mengapa kontes?
Sederhana, efektif dan banyak goals yang bisa tercapai.
Tujuan utama dari penyelenggaraan kontes SEO ada banyak, tergantu dari kampanye apa yang sedang kita lakukan. Saya akan beri 2 contoh:
- Dapat backlink (yang akan membantu naik ke halaman pertama)
- Meningkatkan brand awareness
Itu setidaknya tujuan utama dari penyelenggaraan kontes SEO. Jadi selain dapat lebih mudah naik ke halaman pertama Google, brand kita juga akan lebih dikenal dan dipercaya oleh calon pembeli.
Bagaimana cara melakukannya?
Sebenarnya sangat sederhana. Yang terpenting kita memiliki pemahaman dasar mengenai SEO. Mengapa demikian?
- Karena kontes harus dibuat dengan aturan yang sangat baik agar para peserta tidak melakukan teknik blackhat.
- Kita harus melakukan setup yang baik pula pada kualitas website yang sedang kita konteskan (khususnya untuk urusan on-page SEO)
Selengkapnya, bisa dibaca pada artikel saya soal kontes SEO https://mastahseo.com/kontes-seo
Akhir kata dari saya, jika Anda adalah seorang pebisnis. Anda gak perlu jadi mastah. Cukup bangun sistem terbaik dan biarkan sistem tersebut yang bekerja untuk Anda.
Salam dari Magetan,
Airul.
Paling suka dah kalau udah nulis ginian ane doain semoga khilaf lagi ya untuk membocorkan cara bagaimana strategi nya hehe. tapi disini saya punya 1 pertanyaan saya dulu main di bidang catering dan sekarang mau mulai lagi nah misal orang cari di google, dengan keyword ‘nasi box jakarta’ nah pas di pilihan katakunci bawah ada nama brand kita yg nongol gtu apa itu perlu menggunakan backlink yang gandeng dengan nama brand misal ” warungku nasi box jakarta ” gtu…
mohon maaf mas saya bertanya agak berbelit hehe syukron mas,
Apa yang dimaksud misalanya ngetik “mastah seo” kemudian muncul “mastah seo pbn”, “lsi mastah seo” dan sebagainya? Jika iya. Itu cuma query yang diciptakan google mas. Jadi karena ada banyak orang yang ngetik “mastah seo pbn”, “lsi mastah seo” dan sebagainya di google.
Mau tanya dong mas, sy punya usaha lokalan dlam kota Bogor.usaha klinik pijat untuk layanan panggilan.mau menanyakan untuk mengkilankan di internet yg efektif dan dapat hasil maksimal untuk orang2 area BOGOR saja bgmn caranya mas.sudah coba seo jg blm bgitu bagus hasil ny.
Menurut saya, semua hal bisa dipasarkan dengan SEO tapi belum tentu bisa dimaksimalkan dengan SEO.
SEO kaitannya dengan pencari di google, anggaplah yang mencari di google untuk layanan pijat di bogor dalam 1 bulan hanya 100 orang, maka ya hanya 100 orang tersebut potensinya. Terkecuali ada lonjakan pencari karena beberapa hal.
Untuk itu penting mengetahui kebiasaan calon pelanggan, apakah orang yg umumnya mau pijat itu bakal mencari informasi di Google atau malah terbiasa dengan melihat pamflet dijalanan?
Dari situ, kita akan lebih mudah menentukan strategi marketing yang tepat.
Mas airul saya bayu dari semarang. Saya pemilik brand “Ranggawaraita Group” baru jalan 3 tahun ini. Yang sudah Runing baru 2 : Ranggawarsita Tour & Ranggawarsita Trans. Next 2019 : Ranggawarsita Rent Car.
Mas saya mau konsultasi soal Brand dan cara mengadakan kontes SEO bisa mas konsultasi sama njenengan ?
Untuk keperluan bisnis, bisa email saya di [email protected] ya mas.
Terima kasih.
Saya setuju banget mas, itu mengapa saya tidak terlalu mendalami ilmu seo, karena selama setahun ini saya belum mengerti apa2 ttg dunia seo. Sekarang saya sadar, dunia saya bukan dunia mastah, tapi bisnis. Ya seperti yang mas bilang, sekarang saya lebih mendalami sebuah bisnis, mungkin kalau ada modal innsya allah saya akan mengadakan kontes juga, hehe
Artikel yang menarik dan ringan. Tapi full isinya. Terima kasih.
Setiap datang ke blog seperti ini pasti selalu klik internal link yang ada.